Bandarlampung
(28/11). Ratusan massa yang tergabung dalam Keluarga Besar Nahdlatul Ulama
Lampung yang terdiri dari berbagai organisasi badan otonom NU dan organisasi
massa lainnya diantaranya Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), GP
Ansor, serta Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa) menggelar aksi
damai dan long march dari Lapangan Saburai hingga Tugu Adipura Bandarlampung,
Rabu (28/11/2012) .
Dalam
aksi damai tersebut ratusan massa mengecam atas pernyataan Sutan Bhatoegana selaku
anggota DPR RI sekaligus politisi dari Partai Demokrat yang melecehkan KH.
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan memberikan pernyataan pemerintahan era Gus
Dur lengser diakibatkan karena terlibat dalam kasus korupsi Bulloggate dan
Brunei-gate. Pernyataan tersebut disampaikan Sutan Bhatoegana pada acara dialog kenegaraan bertema "Pembubaran BP Migas
untuk Kemakmuran Rakyat" pada Rabu (21/11/2012). Padahal berdasarkan putusan Jaksa Agung bahwa
kasus tersebut tidak terbukti. Tentu pernyataan tersebut menyakitkan hati warga
Nahdliyin, simpatisan dan pecinta Gus Dur.
Dalam
aksi tersebut diawali dengan orasi di Lapangan Saburai, kemudian melakukan long
march sepanjang jalan Raden Intan Bandarlampung disertai aksi teatrikal dan
bentangan spanduk/poster bertuliskan kecaman keras kepada Bhatoegana. Massa
menuntut agar Sutan Bhatoegana meminta maaf secara langsung kepada seluruh
warga Nahdlatul Ulama dan masyarakat Indonesia atas pernyataannya tersebut. Massa
juga meminta kepada BK DPR RI untuk segera menjatuhkan sanksi kepada Sutan
Bhatoegana dan menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat lebih
cerdas dan cermat dalam memilih anggota DPR. Sikap dan pernyataan Sutan
Bhatoegana tidak mencerminkan wakil rakyat yang baik.
“Gus
Dur telah dilecehkan Bhatoegana yang menyebutkan bahwa pemerintahan Gus Dur
dilengserkan akibat skandal Buloggate dan Bruneigate. "Padahal,
sebagaimana kita ketahui, bahwa Jaksa Agung ketika itu (2001) menyatakan bahwa
Gus Dur tidak terlibat. Pernyataan itu adalah penghinaan terhadap Gus Dur,
bapak bangsa, yang memperjuangkan demokrasi dan pluralitas," tutur Cheppy
Hutabarat, koordinator lapangan aksi itu.
Cepri
menambahkan “Justru sebaliknya kasus-kasus korupsi banyak menjerat para
politisi Partai Demokrat. Menurut Cheppy,
pernyataan anggota DPR Fraksi Partai Demokrat itu bisa dikategorikan pencemaran
nama baik dan tindakan tidak menyenangkan terhadap Gus Dur dan keluarga besar
NU. "Statementnya menyinggung dan menyakiti warga NU. Untuk itu, kami
minta dia dipecat," ujar Khaidir Bujung, Ketua Umum DKW Garda Bangsa
Lampung.
Turut
dalam aksi tersebut Ketua dan Sekretaris PMII Komisariat Universitas Lampung,
Mufit Budi Aji dan Mustofa Abi Hamid menyatakan, “Pernyataan Bhatoegana tidak
mencerminkan sebagai wakil rakyat yang baik dan harus meminta maaf atas
pernyataannya tersebut. Pernyataan tersebut bisa jadi sebagai upaya manipulatif
guna melegitimasi perbuatan korupsi berjamaah yang dilakukan oleh rezim SBY”.
Mustofa
Abi Hamid
Physics
Education ‘09
University
of Lampung (Unila)
Address
:
Perum Griya Gedong Meneng Indah Blok B4 no. 17 Rajabasa Bandarlampung
HP
: 0856.6666.090
0897.6126.033
Ph
: (0721) 783044
www.mustofaabihamid.blogspot.com
No comments:
Post a Comment