Seusai
sholat Maghrib berjamaah di Masjid Baitul Makmur, kala sedang berdzikir, salah
seorang pengurus berdiri memegang microphone dan mengumumkan: “innalillahi
wa inna ilaihi roji’un, berita duka, telah berpulang ke rahmatullah salah satu
warga Perumnas Air Tawar Barat, Jl. Cendrawasih No. 29 atas nama Lena,
meninggal dalam usia 24 tahun. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya.”
Usia
yang masih relatif muda. Namun maut tak memandang usia.
Seperti
halnya jodoh dan rejeki, begitu pun dengan maut, tiga hal yang menjadi rahasia
Illahi yang manusi tak mengetahui sebelumnya.
Pelajaran
berharga dan kembali “diinggatkan” akan maut yang dapat menjemput kapan saja,
dimana saja, kepada siap saja. Tua muda, kaya miskin, besar kecil, tinggi
rendah, orang desa orang kota, orang sehat orang sakit, dll bisa saja dijemput
ajalnya tanpa kita ketahui sebelumnya.
Karena
Allah telah berfirman di dalam Q.S. Ali Imran: 185, bahwa setiap yang bernyawa
akan merasakan maut. Di ayat lain, Q.S. Yunus: 49, disebutkan bahwa jika telah
sampai pada waktu (ajal) itu tiba, maka manusia tidak dapat meminta untuk
ditunda atau dipercepat meski hanya sesaat.
Q.S. Ali 'Imran: 185 |
“Setiap
yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan
dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari nerakadan dimasukkan ke
dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah
kesenangan yang memperdaya” (Q.S. Ali ‘Imran: 185)
Q.S. Yunus: 49 |
“Katakanlah
(Muhammad), “Aku tidak kuasa menolak mudharat maupun mendatangkan manfaat
kepada diriku, kecuali apa yang Allah kehendaki.” Bagi setiap umat memiliki
ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.
(Q.S. Yunus: 49).
Pelajaran
mengingat maut merupakan pelajaran yang sangat berharga, bahkan Rasul pernah
bersabda bahwa orang yang pandai itu adalah orang yang selalu ingat akan kematian. Mari
senantiasa mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat tanpa melupakan
kewajiban untuk mencari bekal hidup di dunia.
Carilah
bekal untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok hari, dan carilah bekal
untuk duniamu, seolah-olah kamu akan hidup selamanya.
Wallahu
a’lam bish showwab. Semoga bermanfaat.
Salam
bahagia dan sejahtera.
Regards,
No comments:
Post a Comment